Disclaimer : Artikel ini bukan ditujukan untuk kebutuhan akademis. Artikel ini dibuat berdasarkan pengalaman selama bekerja di bidang pembuatan laporan keuangan.
Saya pernah secara iseng bertanya kepada junior di kantor "kalau perusahaan bayar spare part, jurnalnya apa?". Jawaban yang saya dengar agak mengecewakan, karena jawabannya "kas dikredit, biaya spare part didebit". Di luar bagaimana kemampuannya dalam berbahasa Indonesia, jawaban yang diutarakannya sudah pasti salah. Karena, yang saya tanya bukan "bagaimana", tapi "apa".
Percakapan di atas adalah gambaran bagaimana jurnal khusus sering tidak menjadi perhatian, padahal hampir tidak ada proses laporan keuangan yang luput dari penggunaan jurnal khusus.
Dalam konteks pertanyaan di awal, seharusnya ada pertanyaan balik seperti "klien yang mana?" atau "jurnal khusus yang dipakai apa saja". Hal ini terjadi mungkin karena tidak ada pemahaman tentang transaksi, ayat akun, atau pun jurnal itu sendiri.
Jurnal menurut bahasa adalah kata benda, baik itu secara fisik, ataupun elektronik. jurnal adalah tempat mencatat dan mengidentifikasi transaksi yang memberikan perubahan dalam posisi keuangan.
Sesuai judul artikel, kali ini saya akan membahas jurnal khusus. Jurnal khusus sangat sering digunakan dalam pembuatan laporan keuangan secara manual. Jurnal khusus biasanya didesain sesuai dengan jumlah departemen, atau kebutuhan lainnya dalam perusahaan. Mengikuti standar pelaporan keuangan, jurnal khusus minimal harus memiliki informasi berupa; nomor dokumen, tanggal transaksi, nilai mata uang transaksi, dan akun yang berpengaruh atas transaksi tersebut.
Jika suatu sistem akuntansi menggunakan jurnal khusus, berarti sistem akuntansi tersebut menggunakan minimal dua jurnal; yaitu jurnal x (x = nama jurnal), dan jurnal umum.
Walau pun (mungkin) tidak ada standar akuntansi yang mengatur jumlah jurnal khusus, perancangan jurnal khusus biasanya disesuaikan dengan SOP perusahaan. Sedangkan Jurnal khusus yang sering digunakan adalah:
1. Jurnal Umum.
2. Jurnal Kas/Bank (pengeluaran dan penerimaan, atau digabung)
3. Jurnal pembelian (kadang juga digabung dengan pembayaran utang)
4. jurnal penjualan.
5. jurnal penggajian
6. jurnal kas kecil.